Jumat, 25 Oktober 2013

Pengalaman dalam mengikuti Organisasi - Teori Organisasi Umum 1



Pengalaman dalam mengikuti Organisasi
            Muchammad Ilham Ma’aarij
2ka18
14112746

            Setiap manusia pasti mempunyai pengalaman berorganisasi dalam hidupnya kalaupun jika ada satu orangpun tidak pernah mengikuti organisasi bisa dianggap orang tersebut ternasuk orang yang malas berorganisasi dan tidak mau mengenal dan berinteraksi dengan orang lainnya.  Kegiatan  itu dimulai ketika seseorang sudah mengenal lingkungan hidupnya. Biasanya seseorang mulai berinteraksi dengan sebuah organisasi sejak pertama kali pada saat menginjak bangku sekolah, yaitu pada masa SD. Lalu selanjutnya memasuki masa SMP, masa SMA, dan sampai menginjak bangku Kuliah atau Perguruan Tinggi. Bahkan ada juga yang sampai akhir hidupnya selalu mengikuti kegiatan keorganisasian baik menjadi anggota maupun ketua/pemimpin di organisasi tersebut. Dan inilah cerita pengalaman saya selama mengikuti kegiatan organisasi yaitu menjadi ketua kelas di sebuah sekolah menengah atas. Sebelumnya ketika masih SD dulu saya pernah mengikuti organisasi Dokter Kecil disekolah, ketika SMP saya menjabat jadi ketua ekskul band, serta SMA menjabat menjadi ketua dari pada ekskul band disekolah yang saya tempati. Tapi itu semua tidak saya ceritakan hanya sebagian kecil yaitu pengalaman menjadi ketua kelas di kelas 12 IPS B alias SOBI-SOBI. Yah walaupun sekedar menjadi ketua kelas saja saya sudah bangga setidaknya teman-teman memilih dan mempercayai saya untuk mengurus kegiatan yang ada didalam sekolah baik dikelas maupun diluar kelas.
            Pada waktu itu, hari ke-tiga tepatnya masuk sekolah, kelas kami mengadakan pemilihan ketua kelas. Memang kala itu kami sudah menginjak kelas teratas di sekolah yaitu kelas 3 dan kegiatan dikelas juga tidak ada yang renggang atau tidak belajar semua diisi dengan belajar seperti biasanya karena banyak materi yang harus dikejar sebelum menghadapi UN dan SNMPTN, saat itu juga dipilihlah dan diacak siapa yang ingin menjadi ketua kelas. Teman-teman pun memilih 5 kandidat temasuk saya sendiri, yang dicalonkan menjadi para personil wajib dikelas istilahnya sih begitu dikelas kami. Setelah melakukan sebuah votting dengan kertas nama saya sendiri yang paling banyak muncul. Dan disaat itu juga saya dipilih menjadi ketua kelas dan wakilnya adalah teman saya Abi Prakoso. Seharian itu saya banyak dipanggil keruangan guru, sempat merasa kewalahan karena saya canggung baru kali ini saya menjadi ketua kelas apalagi waktu sma.  Tetapi saya mengerjakannya dengan have fun karena saya juga meminta kepada teman-teman perempuan kalau nanti ada kesalahan atau ada hal yang nggak bisa dimengerti saya langsung tanyakan keteman supaya tidak terjadi kesalahan. Keesokan harinya saya lakukan kewajiban saya mulai dari pencatatan nama, nomor telepon/hp, dan alamat rumah teman-teman kelas saya. Agar data-data tersebut lengkap saya mendatangi setiap meja teman kelas saya ketika waktu istirahat. Setelah semua lengkap selanjutnya tugas saya meminta nomor telepon guru pengajar dan nomor handphone saya juga kepada guru yang mengajar dikelas kami sebagai jaga-jaga takutnya ada halangan tidak bisa mengajar dikelas saya. Dan segera meminta tugas apa yang harus dikerjakan dikelas. Layaknya menjadi ketua kelas mungkin orang lain juga menceritakan hal ini persis seperti yang saya lakukan ataupun sebaliknya. Namun banyak kendala didepan setelah beberapa bulan kemudian bahkan seterusnya kelas kami mulai ricuh karena teman-teman saya ini banyak yang tidak masuk sekolah dengan alasan sakit, padahal sebelumnya sudah diberitahu oleh guru kami sejak awal masuk pengenalan bahwa “kalau tidak masuk sekolah, sakit atau izin harus disertakan surat keterangan  minimal menelfon wali kelas nya dengan memberitahukan hal tersebut bukan meminta izin kepada teman kelas”. Tapi anak tersebut sepertinya tidak memperdulikan hal tersebut, sebenarnya saya sudah tahu alasan kenapa anak tersebut tidak pernah masuk kelas, alasan itu ialah cabut sekolah dan pergi ke warnet hal itu sudah menjadi tebakan saya karena jaman sekarang, hal tersebut sudah tidak aneh lagi karena sudah menjadi hal yang buruk tapi tetap dikerjakan. Dugaan saya beserta teman-teman saya benar dan segera saya meminta teman saya untuk menemani saya mencari anak tersebut ketempat anak tersebut tinggal dan segera memberitahukan kepada orang tuanya, hal itu kami lakukan berdasarkan perintah wali kelas kami. Setelah orang tua si anak itu tau keesokannya anak yang sering cabut sekolah ini masuk dan mulai bergaul, awalnya saya pun canggung karena malas berkenalan tapi mau bagaimana lagi, akhirnya saya doktrin dan beritahu dia supaya tidak cabut dengan berbagai jurus bicara saya dan alasan yang membuat dia diam dan malu. Dan hal tersebut setelah 2 bulan kemudian anak tersebut mulai masuk sekolah terus sampai seterusnya, walaupun masih ada yang bolong-bolong tapi yasudahlah saya tidak memerdulikan karena saya paham bahwa melanggar peraturan pasti ada sanksinya, setidaknya saya sudah memberitahu.
            Kemudian itu tugas-tugas saya selama menjabat ketua kelas tiap harinya saya lakukan dengan seperti biasa mondar-mandir keruangan guru, staff  dsb. Dengan berbagai keperluan yang diminta dan diberitahukan oleh guru tersebut. Mulai dari pengambilan kertas absen kelas, mendata nama anak yang tidak masuk perhari-nya, setiap jum’at pagi pada bulan puasa mengajak teman-teman sekelas bertadarusan dan meminta sebagian uang jajannya untuk disisihkan sebagai amal tiap minggu untuk pembangunan masjid disekolah atau untuk membantu teman dari kelas lain yang terkena musibah seperti meninggalnya orang tua walinya, melakukan pengambilan buku keperpustakaan, mengikuti kegiatan olahraga dengan mengajak teman-teman saya melakukan pemanasan sebelum berolahraga dengan bergantian tentunya setiap anak menjadi pemimpin instruktur setiap pemanasan, mendata nama setiap anak apakah sudah membayar uang perbulan atau SPP, agar bisa mendapatkan Lembar Kartu Ujian agar dapat mengikuti UTS maupun UAS.
            Apabila ada yang belum membayar uang SPP perbulan tersebut murid-murid disekolah kami setiap pagi harus menghadap keruang panitia ujian untuk mendapatkan kartu sementara untuk mengikuti ujian selama 1 hari tersebut. semua hal tersebut saya lakukan atas perintah guru yang memberitahu dan menginformasikannya kepada saya. Semua hal tadi bukan menjadi tugas saya sepenuhnya, kadang saya memanfaatkan wakil saya untuk membantu kegiatan yang diperintah oleh guru kami. Agar wakil kelas juga tidak bingung melaksanakan perintah dari guru karena saya berhalangan masuk. Setelah beberapa bulan lamanya masuk, sekolah kami mengadakan sebuah event acara yaitu menyambut hari ulang tahun para guru alias Hari Guru. Kegiatan tersebut menyita perhatian setiap semua ketua kelas beserta wakilnya. Hal ini tentu wajib diikuti, tapi kala itu saya sedang malas karena banyak tugas yang harus dikerjakan seperti PR karena saya tidak sempat mengerjakan dirumah, maklum pelajar hehe.. akhirnya setelah beberapa kali speaker suara berbunyi disetiap kelas agar setiap perwakilan kelas wajib mendatangi ruang perpustakaan agar diberitahu beberapa hal tentang pergelaran event ulang tahun para guru, dan hal-hal apa saja yang harus dikerjakan. Akhirnya saya mendatangi ruangan tersebut sendiri karena wakil saya sedang berhalangan sakit. Sampai diruangan saya masuk dan mendengarkan dan mencatat segala keperluan dan hal-hal yang diperintah panitia dari guru tersebut dan tak lupa juga saya mencoba memberikan beberapa usul dan pendapat. Setelah rapat selesai kembali saya masuk ke kelas dan segera memberitahukan kepada teman yang lain dikelas. Akhirnya saya memberitahukan hasil rapat tadi dan menceritakan didepan kelas bahwa sekolah kami menginginkan setiap kelas : mengikuti lomba kebersihan dan mentata kelas, setiap kelas wajib membawa hasil kreasi berupa makanan untuk diperlombakan, dan beberapa perwakilan kelas anak mengisi kegiatan event tersebut dengan mengisi acara seperti vokal, band, solo, dsb.
            Keesokannya saya beserta teman sekelas berunding membicarakan tentang pelaksanaan hari guru disekolah kami. H-2 sebelum hari H nya kelas kami mulai membersihkan kelas dan mentata dan mendekor seluruh ruangan kelas, dengan kompaknya setiap anak berusaha membantu dan mengerjakan setiap tugasnya. hal tersebut kami tata dalam 2 kali kerja. H-1 sebelum hari H kelas kami diperiksa oleh para panitia lomba semua anak pada tegang dan mulai gigit jari berdoa semoga kelas kami menang. Hari H pun sudah dimulai acara. Penampilan dari berbagai murid dan termasuk saya sendiri mengisi event manggung bermain gitar bersama teman saya dikelas lain. Dan beberapa penampilan dari sebagian guru mulai pidato, penganugrahan kepada guru-guru yang memperoleh predikat tergalak,terlebay,terlucu,paling disuka dan tidak disukai, kontes model guru yang membuat semua murid tertawa dan penampilan dari beberapa artis yang termasuk artis komedian kondang. Akhir acara yaitu pengumuman lomba kebersihan kelas dan lomba penyajian makanan. Kelas kami berhasil menjuarai lomba penyajian makanan dan kebersihan kelas. Semua teman kelas kami merasa senang berkat kerjasama dan kinerja setiap masing-masing anak yang telah berusaha demi nama baik kelas kami. Beberapa bulan sebelum menghadapi UN, beberapa guru memanggil beberapa ketua kelas untuk ditugaskan menyiapkan foto buku tahunannya dengan tema bebas sesuai keinginan anak muridnya. Akhirnya saya mulai merundingkan kepada anak kelasan saya dan mencoba bertukar pikiran untuk foto buku tahunan ini harus bertema seperti apa agar terlihat lebih kece dan keren dibanding kelas lain. Setelah dapat ide dan memutuskannya bersama-sama kami siap memakai tema tersebut dan tinggal mengatur setiap teman kelas kami agar segera menyiapkan foto angket per-anak. Hal ini tentu saya lakukan bersama teman-teman yang lain agar cepat terselesaikan dan tidak menunda waktu, dan tinggal melakukan sesi foto sebenarnya di tempat yang telah kami tentukan.
            Itulah sebagian cerita pengalaman saya yang mengikuti kegiatan organisasi disekolah, ya semoga menjadi inspirasi walaupun hanya segitu saja. Semoga para pembaca dapat memahami arti dari berorganisasi, Bahwa organisasi bisa dimana saja dan menjadi apa saja bisa dikatakan bahwa beberapa hal yang tidak begitu penting menjadi penting dan apabila kita menghadapi masalah kita tidak gampang panik dan segera berpikir cepat dan teliti harus apa dan bagaimana menyikapi masalah yang datang itu. Berorganisasi juga banyak menguntungkan loh teman kita juga memperoleh pengalaman dan banyak memiliki teman baru. So jangan takut untuk berorganisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar