Pengalaman
dalam mengikuti Organisasi
Muchammad Ilham Ma’aarij
2ka18
14112746
Setiap
manusia pasti mempunyai pengalaman berorganisasi dalam hidupnya kalaupun jika
ada satu orangpun tidak pernah mengikuti organisasi bisa dianggap orang
tersebut ternasuk orang yang malas berorganisasi dan tidak mau mengenal dan
berinteraksi dengan orang lainnya. Kegiatan itu dimulai ketika seseorang sudah mengenal
lingkungan hidupnya. Biasanya seseorang mulai berinteraksi dengan sebuah
organisasi sejak pertama kali pada saat menginjak bangku sekolah, yaitu pada
masa SD. Lalu selanjutnya memasuki masa SMP, masa SMA, dan sampai menginjak
bangku Kuliah atau Perguruan Tinggi. Bahkan ada juga yang sampai akhir hidupnya
selalu mengikuti kegiatan keorganisasian baik menjadi anggota maupun
ketua/pemimpin di organisasi tersebut. Dan inilah cerita pengalaman saya selama
mengikuti kegiatan organisasi yaitu menjadi ketua kelas di sebuah sekolah
menengah atas. Sebelumnya ketika masih SD dulu saya pernah mengikuti organisasi
Dokter Kecil disekolah, ketika SMP saya menjabat jadi ketua ekskul band, serta
SMA menjabat menjadi ketua dari pada ekskul band disekolah yang saya tempati. Tapi
itu semua tidak saya ceritakan hanya sebagian kecil yaitu pengalaman menjadi
ketua kelas di kelas 12 IPS B alias SOBI-SOBI. Yah walaupun sekedar menjadi
ketua kelas saja saya sudah bangga setidaknya teman-teman memilih dan mempercayai
saya untuk mengurus kegiatan yang ada didalam sekolah baik dikelas maupun
diluar kelas.
Pada
waktu itu, hari ke-tiga tepatnya masuk sekolah, kelas kami mengadakan pemilihan
ketua kelas. Memang kala itu kami sudah menginjak kelas teratas di sekolah
yaitu kelas 3 dan kegiatan dikelas juga tidak ada yang renggang atau tidak
belajar semua diisi dengan belajar seperti biasanya karena banyak materi yang
harus dikejar sebelum menghadapi UN dan SNMPTN, saat itu juga dipilihlah dan
diacak siapa yang ingin menjadi ketua kelas. Teman-teman pun memilih 5 kandidat
temasuk saya sendiri, yang dicalonkan menjadi para personil wajib dikelas
istilahnya sih begitu dikelas kami. Setelah melakukan sebuah votting dengan
kertas nama saya sendiri yang paling banyak muncul. Dan disaat itu juga saya
dipilih menjadi ketua kelas dan wakilnya adalah teman saya Abi Prakoso. Seharian
itu saya banyak dipanggil keruangan guru, sempat merasa kewalahan karena saya
canggung baru kali ini saya menjadi ketua kelas apalagi waktu sma. Tetapi saya mengerjakannya dengan have fun
karena saya juga meminta kepada teman-teman perempuan kalau nanti ada kesalahan
atau ada hal yang nggak bisa dimengerti saya langsung tanyakan keteman supaya
tidak terjadi kesalahan. Keesokan harinya saya lakukan kewajiban saya mulai
dari pencatatan nama, nomor telepon/hp, dan alamat rumah teman-teman kelas
saya. Agar data-data tersebut lengkap saya mendatangi setiap meja teman kelas
saya ketika waktu istirahat. Setelah semua lengkap selanjutnya tugas saya
meminta nomor telepon guru pengajar dan nomor handphone saya juga kepada guru
yang mengajar dikelas kami sebagai jaga-jaga takutnya ada halangan tidak bisa
mengajar dikelas saya. Dan segera meminta tugas apa yang harus dikerjakan
dikelas. Layaknya menjadi ketua kelas mungkin orang lain juga menceritakan hal
ini persis seperti yang saya lakukan ataupun sebaliknya. Namun banyak kendala
didepan setelah beberapa bulan kemudian bahkan seterusnya kelas kami mulai
ricuh karena teman-teman saya ini banyak yang tidak masuk sekolah dengan alasan
sakit, padahal sebelumnya sudah diberitahu oleh guru kami sejak awal masuk
pengenalan bahwa “kalau tidak masuk sekolah, sakit atau izin harus disertakan
surat keterangan minimal menelfon wali
kelas nya dengan memberitahukan hal tersebut bukan meminta izin kepada teman
kelas”. Tapi anak tersebut sepertinya tidak memperdulikan hal tersebut, sebenarnya
saya sudah tahu alasan kenapa anak tersebut tidak pernah masuk kelas, alasan
itu ialah cabut sekolah dan pergi ke warnet hal itu sudah menjadi tebakan saya
karena jaman sekarang, hal tersebut sudah tidak aneh lagi karena sudah menjadi
hal yang buruk tapi tetap dikerjakan. Dugaan saya beserta teman-teman saya
benar dan segera saya meminta teman saya untuk menemani saya mencari anak
tersebut ketempat anak tersebut tinggal dan segera memberitahukan kepada orang
tuanya, hal itu kami lakukan berdasarkan perintah wali kelas kami. Setelah
orang tua si anak itu tau keesokannya anak yang sering cabut sekolah ini masuk
dan mulai bergaul, awalnya saya pun canggung karena malas berkenalan tapi mau
bagaimana lagi, akhirnya saya doktrin dan beritahu dia supaya tidak cabut
dengan berbagai jurus bicara saya dan alasan yang membuat dia diam dan malu. Dan
hal tersebut setelah 2 bulan kemudian anak tersebut mulai masuk sekolah terus
sampai seterusnya, walaupun masih ada yang bolong-bolong tapi yasudahlah saya
tidak memerdulikan karena saya paham bahwa melanggar peraturan pasti ada
sanksinya, setidaknya saya sudah memberitahu.
Kemudian
itu tugas-tugas saya selama menjabat ketua kelas tiap harinya saya lakukan
dengan seperti biasa mondar-mandir keruangan guru, staff dsb. Dengan berbagai keperluan yang diminta
dan diberitahukan oleh guru tersebut. Mulai dari pengambilan kertas absen
kelas, mendata nama anak yang tidak masuk perhari-nya, setiap jum’at pagi pada
bulan puasa mengajak teman-teman sekelas bertadarusan dan meminta sebagian uang
jajannya untuk disisihkan sebagai amal tiap minggu untuk pembangunan masjid
disekolah atau untuk membantu teman dari kelas lain yang terkena musibah
seperti meninggalnya orang tua walinya, melakukan pengambilan buku
keperpustakaan, mengikuti kegiatan olahraga dengan mengajak teman-teman saya
melakukan pemanasan sebelum berolahraga dengan bergantian tentunya setiap anak
menjadi pemimpin instruktur setiap pemanasan, mendata nama setiap anak apakah
sudah membayar uang perbulan atau SPP, agar bisa mendapatkan Lembar Kartu Ujian
agar dapat mengikuti UTS maupun UAS.
Apabila
ada yang belum membayar uang SPP perbulan tersebut murid-murid disekolah kami setiap
pagi harus menghadap keruang panitia ujian untuk mendapatkan kartu sementara
untuk mengikuti ujian selama 1 hari tersebut. semua hal tersebut saya lakukan
atas perintah guru yang memberitahu dan menginformasikannya kepada saya. Semua hal
tadi bukan menjadi tugas saya sepenuhnya, kadang saya memanfaatkan wakil saya
untuk membantu kegiatan yang diperintah oleh guru kami. Agar wakil kelas juga
tidak bingung melaksanakan perintah dari guru karena saya berhalangan masuk. Setelah
beberapa bulan lamanya masuk, sekolah kami mengadakan sebuah event acara yaitu
menyambut hari ulang tahun para guru alias Hari Guru. Kegiatan tersebut menyita
perhatian setiap semua ketua kelas beserta wakilnya. Hal ini tentu wajib
diikuti, tapi kala itu saya sedang malas karena banyak tugas yang harus
dikerjakan seperti PR karena saya tidak sempat mengerjakan dirumah, maklum
pelajar hehe.. akhirnya setelah beberapa kali speaker suara berbunyi disetiap
kelas agar setiap perwakilan kelas wajib mendatangi ruang perpustakaan agar
diberitahu beberapa hal tentang pergelaran event ulang tahun para guru, dan
hal-hal apa saja yang harus dikerjakan. Akhirnya saya mendatangi ruangan
tersebut sendiri karena wakil saya sedang berhalangan sakit. Sampai diruangan
saya masuk dan mendengarkan dan mencatat segala keperluan dan hal-hal yang
diperintah panitia dari guru tersebut dan tak lupa juga saya mencoba memberikan
beberapa usul dan pendapat. Setelah rapat selesai kembali saya masuk ke kelas
dan segera memberitahukan kepada teman yang lain dikelas. Akhirnya saya
memberitahukan hasil rapat tadi dan menceritakan didepan kelas bahwa sekolah
kami menginginkan setiap kelas : mengikuti lomba kebersihan dan mentata kelas,
setiap kelas wajib membawa hasil kreasi berupa makanan untuk diperlombakan, dan
beberapa perwakilan kelas anak mengisi kegiatan event tersebut dengan mengisi
acara seperti vokal, band, solo, dsb.
Keesokannya
saya beserta teman sekelas berunding membicarakan tentang pelaksanaan hari guru
disekolah kami. H-2 sebelum hari H nya kelas kami mulai membersihkan kelas dan
mentata dan mendekor seluruh ruangan kelas, dengan kompaknya setiap anak
berusaha membantu dan mengerjakan setiap tugasnya. hal tersebut kami tata dalam
2 kali kerja. H-1 sebelum hari H kelas kami diperiksa oleh para panitia lomba
semua anak pada tegang dan mulai gigit jari berdoa semoga kelas kami menang. Hari
H pun sudah dimulai acara. Penampilan dari berbagai murid dan termasuk saya
sendiri mengisi event manggung bermain gitar bersama teman saya dikelas lain. Dan
beberapa penampilan dari sebagian guru mulai pidato, penganugrahan kepada
guru-guru yang memperoleh predikat tergalak,terlebay,terlucu,paling disuka dan
tidak disukai, kontes model guru yang membuat semua murid tertawa dan
penampilan dari beberapa artis yang termasuk artis komedian kondang. Akhir acara
yaitu pengumuman lomba kebersihan kelas dan lomba penyajian makanan. Kelas kami
berhasil menjuarai lomba penyajian makanan dan kebersihan kelas. Semua teman
kelas kami merasa senang berkat kerjasama dan kinerja setiap masing-masing anak
yang telah berusaha demi nama baik kelas kami. Beberapa bulan sebelum
menghadapi UN, beberapa guru memanggil beberapa ketua kelas untuk ditugaskan
menyiapkan foto buku tahunannya dengan tema bebas sesuai keinginan anak
muridnya. Akhirnya saya mulai
merundingkan kepada anak kelasan saya dan mencoba bertukar pikiran untuk foto
buku tahunan ini harus bertema seperti apa agar terlihat lebih kece dan keren dibanding
kelas lain. Setelah dapat ide dan memutuskannya bersama-sama kami siap memakai
tema tersebut dan tinggal mengatur setiap teman kelas kami agar segera
menyiapkan foto angket per-anak. Hal ini tentu saya lakukan bersama teman-teman
yang lain agar cepat terselesaikan dan tidak menunda waktu, dan tinggal
melakukan sesi foto sebenarnya di tempat yang telah kami tentukan.
Itulah
sebagian cerita pengalaman saya yang mengikuti kegiatan organisasi disekolah,
ya semoga menjadi inspirasi walaupun hanya segitu saja. Semoga para pembaca
dapat memahami arti dari berorganisasi, Bahwa organisasi bisa dimana saja dan
menjadi apa saja bisa dikatakan bahwa beberapa hal yang tidak begitu penting
menjadi penting dan apabila kita menghadapi masalah kita tidak gampang panik
dan segera berpikir cepat dan teliti harus apa dan bagaimana menyikapi masalah
yang datang itu. Berorganisasi juga banyak menguntungkan loh teman kita juga memperoleh
pengalaman dan banyak memiliki teman baru. So jangan takut untuk berorganisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar