Minggu, 06 Oktober 2013

Bab 3 - Ciri-ciri, Unsur, dan Teori Organisasi



          Teori Organisasi Umum
Muchammad Ilham Ma’aarij
            2ka18
            14112746

·         Ciri-ciri Organisasi
Dalam kehidupan masyarakat modern tentunya kita sudah banyak mengenal dasar-dasar ilmu organisasi dengan pengertian didalamnya, bahasan selanjutnya dalam materi ini adalah mengetahui ciri,unsur dan teori dalam berorganisasi demikian yang disebutkan organisasi modern yaitu organisasi formal yang bentuk struktur dan jenis kegiatannya begitu kompleks dengan aneka ragam kerumitan yang dihadapi. Mulai dari struktur tata-pembagian tugas dan struktur tata-hubungan kerja demikian rumitnya, karena kegiatan yang harus dilakukanpun sangat kompleks. Ini merupakan salah satu ciri dari pada organisasi modern.
                                                     
Ciri-ciri organisasi modern yaitu:
1.      Organisasi bertambah besar
Besarnya suatu organisasi dapat dilihat dari segi
-          Cukup besar jumlah orang yang terlibat didalam organisasi tersebut,
-          Jumlah dana yang diperlukan serta alat dan sarana yang dipergunakan bersifat canggih dengan sistem teknologi modern.
2.      Adanya kesadaran bahwa manusia adalah faktor yang utama di antara faktor-faktor lainnya dengan mengetahui kinerja tugas dan mengetahui bagian-bagian dari masing-masing anggotanya, seperti
-          Penggunaan staf yang lebih intensif,
-          Semakin besar kesadaran para anggota dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab masing-masing,
-          Adanya kecenderungan masing-masing anggota organisasi bersikap memegang teguh pada tugas dan fungsinya,meskipun mereka saling bergantung dan saling berhubungan,
-          Adanya prinsip-prinsip atau azas organisasi yang dipegang didalam menjalankan tugas serta menciptakan tata-hubungan yang baik sehingga terwujud suatu kondisi yang diharapkan,
-          Mempunyai unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap. Salah satu unsur organisasi modern adanya prinsip dan azas organisasi.
3.      Berorientasi pada faktor efisiensi dalam segala bidang.
Maksud dari faktor segala bidang adalah dalam organisasi tidak terkait satu bidang saja namun bidang yang lain banyak digunakan terlebih seperti yang banyak terkait dalam bentuk-bentuk badan usaha dan niaga.
            Ciri-ciri organisasi formal menurut Herbert G. Hicks sebagai berikut:
1)      Suatu Organisasi formal mempunyai struktur yang baik, yang dapat menggambarkan hubungan-hubungan wewenang (authority), kekuasaan (power), akuntabilitas (accountability) dan pertanggung jawaban (responsibility).
2)      Organisasi formal mempunyai spesifikasi jabatan yang jelas bagi setiap anggota
3)      Dalam organisasi formal, masalah status, prestise, gaji, kedudukan atau pangkat dan penghasilan diatur dan diawasi dengan baik.
4)      Organisasi formal tahan lama dan direncanakan, sebab penempatannya sesuai dengan peraturan. Mereka relatif tidak fleksibel.
Di abad modern sesungguhnya organisasi memegang peran penting bagi setiap orang dalam usaha memenuhi berbagai kebutuhannya baik didalam organisasi formal maupun informal yang sama-sama bertujuan namun berhubungan. Dengan demikian berorganisasi sudah menjadi kebutuhan manusia modern sesuai dengan kebutuhan manusia yang sangat kompleks, manusia membutuhkan organisasi yang berbentuk, berstruktur, dan berjenis kegiatannya sangat kompleks dan rumit.

·         Unsur-Unsur Organisasi
Secara sederhana organisasi mempunyai tiga unsur, yaitu ada orang-orang, ada kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Agar orang-orang yang ada dialam organisasi dapat melakukan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan bersama maka diperlukan daya kerja. Daya kerja dibedakan menjadi dua macam, yaitu daya manusia dan daya bukan manusia.
1.      Daya Manusia
Daya manusia terdiri dari kemauan dan kemampuan, yang meliputi:
a.       Kemauan dan kemampuan untuk bekerja atau untuk berbuat,
b.      Kemauan dan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, dan
c.       Kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan prinsip-prinsip organisasi.
2.      Daya Bukan Manusia
Daya bukan manusia ialah daya yang diperoleh dari sumber materi, barang, benda; misal mesin-mesin, uang, waktu, metode, dan dari sumber kekayaan alam lainnya (iklim, udara, cuaca dan lain sebagainya).
Di atas telah disebutkan bahwa salah satu daya manusia ialah kemauan untuk melaksanakan prinsip-prinsip organisasi. Dengan demikian organisasi mempunyai unsur-unsur lengkap yang terdiri dari:
·         MAN
Dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya.
·         KERJASAMA
Yang dimaksud dengan kerjasama adalah suatu perbuatan bantu-membantu bahu-membahu  atau suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
·         TUJUAN BERSAMA
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai dan yang diharapkan, Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan dengan ada jangka waktunya.
·         PERALATAN (EQUIPMENT)
Unsur yang keempat daripada organisasi adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana/tool, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,gedung/bangunan/kantor).
·         LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
Yang termasuk sebagai faktor lingkungan ini misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomis, dan teknologis. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain:
1)      Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak dan kehidupan organisasi.
2)      Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi.
3)   Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan 4 bagian yaitu:
-    Wilayah kegiatan, menyangkut jenis dan macam kegiatan yang boleh dilakukan asal ada tujuan dari organisasi.
-     Wilayah jangkauan, menyangkut wilayah daerah operasi organisasi.
- Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang mempunyai kepentingan di organisasi.
- Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut urusan persoalan, kewajiban, tugas, tanggungjawab dan kebijaksanaan dalam batas-batas yang ditentukan atau ditetapkan.
·         KEKAYAAN ALAM
Yang termasuk dalam kekayaan alam misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca(geografi,hidrografi,geologi,klimatologi), flora dan fauna.
·         KERANGKA ATAU KONSTRUKSI MENTAL ORGANISASI
Konstruksi mental organisasi ini berupa prinsip-prinsip organisasi. Prinsip-prinsipnya sebagai berikut:
1)      Pembagian tugas (division of work),
2)      Pendelegasian wewenang (delegation of authority),
3)      Disiplin (discipline),
4)      Kesatuan perintah (unity of command),
5)      Kesatuan arah (unity of direction),
6)      Rentangan pengawasan (spon of control),
7)      Koordinasi (coordination),
8)      Jenjang organisasi (hierarchy),
9)      Sentralisasi (centralization),
10)   Inisiatif (inisiative), dan
11)   Kesatuan jiwa korp (esprit de corp).

·         Teori Organisasi
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, istilah teori diberikan penjelasan sebagai berikut:
1)      Teori merupakan pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa.
2)      Teori merupakan asas-asas dan hukum umum yang menjadi dasar sesuatu kesenian atau ilmu pengetahuan
3)      Teori merupakan pendapat cara-cara dan aturan untuk melakukan sesuatu.
Teori mempunyai fungsi sebagai pandangan, pedoman, atau pangkal tolak dalam menghadapi dan menjalankan tugas pekerjaan praktek. Teori juga mempunyai fungsi sebagai ukuran, standar atau norma dalam melakukan suatu penilaian atau pengukuran, disamping itu teori juga berfungsi sebagai pola, model atau dasar atau patokan untuk menjalankan tugas atau pekerjaan praktek.
Teori Organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi sehingga berhasil mencapai sasaran.Teori organisasi bukanlah merupakan suatu dogma, dan juga bukan teori yang memiliki kebenaran mutlak. Namun demikian berbagai teori saling isi atau saling melengkapi karena masing-masing ahli menggunakan sudut tinjauan sendiri-sendiri.
·         Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik muncul sebagai akibat dari usaha yang ditempuh untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi dengan menentukan prinsip-prinsip yang dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi para manajer dalam melaksanakan tugas. Prinsip-prinsip ini merupakan prinsip umum yang diterapkan pada setiap organisasi apapun sehingga menjadi prinsip yang bersifat universal.
a)      Teori Birokrasi
Birokrasi bagi kalang awam sering berkonotasi negatif, dalam bentuk hambatan-hambatan akibat peraturan yang berlebihan, penundaan prosedur, kelambatan yang dibuat-buat yang semuanya benar merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan/mismanagemen yang berakibat karena modal kerja yang tidak cukup.
Birokrasi sebenarnya merupakan inti daripada setiap organisasi modern, karena tanpa birokrasi yang baik dan kuat, organisasi tidak akan dapat berjalan. Pada dasarnya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:
1) Pembagian dan penugasan pekerjaan secara khusus sehingga para pemegang pekerjaan dapat menjadi ahli dalam pekerjaan masing-masing.
2)     Setiap anggota hanya bertanggung jawab secara langsung kepada seorang atasan.
3) Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dari pemberhentian sewenang-wenang.
4)   Setiap pekerjaan dilaksanakan secara zakelijk, dalam arti tidak memandang bulu, tidak membeda-bedakan status sosial, tidak pilih kasih.
5)   Tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak.

b)      Teori Administrasi
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Seperti teori klasik lainnya, teori administrasi juga berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, serta Mooney dan Reiley di Amerika.
Henri Fayol
Henri Fayol (1841-1925), seorang industrialis dari Perancis, pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi dalam bukunya yang terkenal, Administration Industriele et Generale (Administrasi Industri dan Umum). Buku ini pertama kali diterjamahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1929, dengan judul General and Industrial Management, tetapi sebenarnya belum dipublikasikan di Amerika Serikat sampai tahun 1940-an.
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6 (enam) kelompok :
1.      Kegiatan-kegiatan tehnikal (produksi, manufacturing, adaptasi).
2.      Kegiatan-kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran).
3.      Kegiatan-kegiatan finansial (pencarian suatu penggunaan optimum dari modal).
4.   Kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi).
5.   Kegiatan-kegiatan akuntansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan laporan rugi-laba, statistik).
6. Kegiatan-kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan).
Fayol merasa bahwa walaupun manajemen hanya merupakan salah satu dari enam kelompok kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam perusahaan-perusahaan, barangkali merupakan hal yang paling penting. Ini tercermin dalam tulisannya, yang memusatkan perhatiannya pada dua konsep : prinsip-prinsip manajemen dan unsur-unsur manajemen.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)

c)      Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.


·         Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau manusiawi)
Pada teori ini menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan seperti dengannya teori organisasi human relations ini. Teori organisasi human relations atau disebut juga teori kemanusiaan merupakan teori hubungan kerja kemanusiaan. Hubungan antar manusia merupakan antar-persona yang bersifat lahiriah saja,kurang memperhatikan aspek kejiwaan sehingga tidak memberikan kepuasan psikologis.
Jadi inti dari hubungan antar-manusia adalah hubungan yang bersifat lahiriah,sedang hubungan kemanusiaan lebih bersifat psikologis. Tujuan dilaksanakaannya human relations ialah untuk mendapatkan:
1)      Kepuasan psikologis para karyawan,
2)      Moral yang tinggi,
3)      Disiplin yang tinggi,
4)      Loyalitas yang tinggi,dan
5)      Motivasi yang tinggi.
Apabila didalam organisasi ada kepuasan psikologosi pada diri para anggotanya, ada moral,disiplin dan motivasi yang tinggi, maka organisasi dapat diurus dengan mudah, dan dapat berjalan lancar menuju sasaran yang telah ditetapkan.

·         Teori Organisasi Modern
Pada dasarnya teori ini mengambil semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan. Maksud teori ini adalah suatu teori yang memandang organisasi dari segi perilaku anggota organisasi. Semua organisasi sudah pasti memiliki anggota dan setiap anggota mempunyai watak,temperamen, cita-cita, keinginan, yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai dari masing-masing organisasi diperlukan kerjasama, yaitu dengan menimbulkan rasa kebutuhan bersama.  Yang dimaksud dengan kebutuhan yang timbul dari dalam ialah kebutuhan yang timbul dan dikembangkan oleh masyarakat itu sendiri. Didalam organisasi harus dikembangkan suatu keputusan secara teratur,terarah, dan efektif. Dibutuhkan juga latihan didalamnya dengan menggunakan pembimbing seperti kegiatan kelompok organisasi, kewajiban dari para anggotanya, kerjasama yang baik dari setiap anggota, adanya ketentuan-ketentuan atau norma yang harus ditaati oleh setiap anggota dan tujuan bersama. Dengan demikian menurut teori ini masalah utama yang dihadapi organisasi adalah bagaimana mengarahkan para anggota untuk berpikir, bersikap, bertingkah laku atau berperilaku sebagai manusia organi-sasi yang baik.
                 
DAFTAR PUSTAKA

            Wursanto,  Ig.  2000, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.
Sutarto. 1998, Dasar-dasar Organisasi, Cetakan ke-delapan belas, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hicks, Herbert G, 1972, The Management of Organization, Mc. Graw Hill Coy.
http://evisetianingsihpraptono.blogspot.com/2012/10/ciri-ciri-unsur-dan-teori-organisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar