Muchammad Ilham Ma’aarij
2KA18
14112746
Softskill Tugas TOU 2 - TUGAS KE 4
A.
PENGERTIAN
DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK
Pengertian
Kelompok menurut beberapa Ahli :
1.
Menurut Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu
dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu
banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara
langsung.
2.
Menurut Merton, kelompok merupakan sekelompok orang yang saling
berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan, sedangkan kolektiva merupakan
orang yang mempunyai rasa solidaritas karena berbagai niai bersama dan yang
telah memiliki rasa kewajiban moral untuk
menjalankan harapan peran.
3.
Menurut Achmad S. Ruky, Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan
(berinteraksi) antara satu dan yang lainnya,
yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri
mereka sebagai suatu kelompok.
4.
Menurut De Vito (1997) : kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup
kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota
saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan
yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka.
Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi
tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua
anggotanya.
5.
Menurut Muzafer Sherif, Kelompok adalah kesatuan yang terdiri
dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara
individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
Karakteristik
Kelompok :
Ada
dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu norma dan peran. Yang
akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma. Norma
adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu
kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori norma kelompok,
yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di
antara para nggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan
lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu
kelompok harus membuat keputusan.
Karakteristik Kelompok:
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Adanya interaksi yang terus menerus
3. Adanya pengembangan identitas kelompok
4. Adanya norma – norma kelompok
5. Adanya diferensiasi peran
6. Peran yang saling tergantung
7. Produktivitas bertambah atau meningkat
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1. Terdiri dari 2 orang atau lebih
2. Adanya interaksi yang terus menerus
3. Adanya pengembangan identitas kelompok
4. Adanya norma – norma kelompok
5. Adanya diferensiasi peran
6. Peran yang saling tergantung
7. Produktivitas bertambah atau meningkat
B.
TAHAPAN
PEMBENTUKAN KELOMPOK
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh
Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan
kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain
setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 – Forming
Pada
tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok
cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka
belum
saling
mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 – Storming
Tahap 2 – Storming
Kelompok
mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi.
Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota
kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka
masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada
pula yang mandenk pada tahap ini.
Tahap
3 – Norming
Terdapat
kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab
telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring
dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 – Performing
Tahap 4 – Performing
Kelompok
dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa
ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling
bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap
dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja
kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
C.
KEKUATAN
TEAM WORK
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok
yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus
disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu
pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi,
bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan
atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim
lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu
tujuan bersama. Saling mengerti dan
mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan
pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan
antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu.
Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa
jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan
pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan
sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
1.
Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya
dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
2.
Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah
kerja individual.
3.
Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang
Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
4.
Ketika berada dalam teamwork, segala ego
pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
5.
Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai
adalah target bersama, bukan individual.
6.
Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah
nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling
pengertian.
7.
Saling pengertian terhadap karakter
masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
8.
Jika setiap orang bekerjasama via bidang
masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi
9.
Individu yang egois mengejar target pribadi
akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A &
si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
10. Keahlian
masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat
proses pencapaian target.
11. Kendalikan
ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada
pemboikotan kerjasama.
12. Dengan
pemahaman yang tinggi soal karakter individu
dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.
13. Ingatlah
selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
Kekurangan
Teamwork :
a. Tim kerja memungkinkan terjadinya
groupthink.
Groupthink merupakan fenomena untuk mengikuti konsensus dari
mayoritas anggota tim mengalahkan pendapat minoritas yang mungkin saja lebih
benar. Suara mayoritas dapat mengalahkan suara minoritas, padahal belum tentu
lebih baik. Dalam tim seringkali lebih diperhatikan suara mayoritas karena
dianggap mewakili sebagian besar anggota tim.
b. Disamping itu tim kerja memungkinkan
terjadinya free rider.
Mereka yang tidak memberikan kontribusi secara nyata, namun
karena bergabung dengan tim maka dia mendapat imbalan atau balas jasa yang sama
baiknya.
c. Tim kerja memungkinkan pengambilan
keputusan berlarut-larut.
Hal ini memungkinkan jika tidak dicapai konsensus antara
anggota tim. Dengan begitu, tanpa adanya kerjasama yang baik, tim kerja bisa
saja tidak menghasilkan apa-apa dan memungkinkan terjadinya sinergi yang
negatif. Artinya penggabungan beberapa individu ke dalam satu tim mengakibatkan
kinerja yang lebih lemah dibandingkan jika dikerjakan terpisah secara
individual.
d. Adanya agenda-agenda tersembunyi
Dalam tim bisa saja ada anggota tim mempunyai tujuan-tujuan
khusus yang belum tentu sejalan dengan tujuan tim secara keseluruhan. Adanya
agenda tersembunyi (hidden agenda) dari anggota tim ini tentu saja akan
mengganggu kinerja tim secara keseluruhan.
D.
IMPLIKASI
MANAJERIAL
Kelompok atau team merupakan
sekumpulan individu yang cukup kecil dimana untuk berkomunikasi lebih mudah.
Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama
dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok
mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apa
yang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggota tersebut. Implikasi Manajerial dengan cara meningkatkan
kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa
implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas. Para manajer
memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di
pasar global yang kompetitif. Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan
berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur
organisasi manajerial di seluruh negara. sosial, prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungan di
antara para nggota kelompok. Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan
lebih rinci bagaimana kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu
kelompok harus membuat keputusan.
Pustaka serta Sumber Referensi :
Dasar-dasar Ilmu Organisasi, Edisi Pertama,
Andi, Yogyakarta.